Memupuk padi umur berapa?
Pemupukan merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya padi. Pemberian pupuk yang tepat dan sesuai waktu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, kualitas bulir padi, serta hasil panen secara keseluruhan. Pertanyaan yang sering muncul di kalangan petani adalah, padi umur berapa sebaiknya dipupuk? Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai waktu yang ideal untuk memupuk padi dan jenis pupuk yang digunakan pada setiap fase pertumbuhannya.
Pentingnya Pemupukan pada Tanaman Padi
Padi membutuhkan berbagai unsur hara untuk tumbuh dengan optimal. Beberapa di antaranya adalah nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Unsur-unsur ini mendukung pembentukan daun, akar, batang, serta meningkatkan produktivitas tanaman dalam menghasilkan bulir padi.
Tanah sawah yang terus-menerus ditanami padi akan kehilangan unsur hara yang penting, sehingga pemupukan menjadi solusi utama untuk mengembalikan keseimbangan nutrisi tanah. Namun, untuk mendapatkan hasil maksimal, waktu pemberian pupuk harus diperhatikan dengan baik agar sesuai dengan kebutuhan tanaman pada setiap tahap pertumbuhan.
Waktu Pemupukan Berdasarkan Umur Padi
Pemupukan tanaman padi biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, tergantung dari umur padi dan fase pertumbuhannya. Berikut adalah panduan waktu ideal pemupukan padi berdasarkan umur tanaman.
1. Pemupukan Dasar (7-10 Hari Setelah Tanam)
Pemupukan pertama atau pemupukan dasar dilakukan sekitar 7-10 hari setelah padi ditanam. Pada tahap ini, bibit padi baru dipindahkan dari persemaian ke lahan sawah dan sedang beradaptasi dengan lingkungan baru. Pemupukan dasar berfungsi untuk memperkuat akar dan mempercepat pertumbuhan vegetatif awal tanaman.
Jenis Pupuk: Pada tahap ini, pupuk yang biasanya digunakan adalah pupuk urea yang kaya nitrogen (N) untuk merangsang pertumbuhan daun dan batang. Selain itu, pupuk fosfor (P) seperti SP-36 juga penting untuk memperkuat akar dan meningkatkan daya serap nutrisi oleh tanaman.
Dosis Pemupukan: Untuk pemupukan dasar, dosis umum yang digunakan adalah 100-150 kg urea dan 50-75 kg pupuk fosfor per hektar.
2. Pemupukan Susulan Pertama (25-30 Hari Setelah Tanam)
Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika padi berusia 25-30 hari setelah tanam (HST). Pada tahap ini, padi berada dalam fase pertumbuhan vegetatif intensif, di mana tanaman membutuhkan banyak nitrogen untuk mendukung pembentukan batang yang kuat dan daun yang lebat.
Jenis Pupuk: Pupuk urea masih digunakan pada tahap ini untuk menambah nitrogen. Selain itu, pupuk kalium (KCl) mulai ditambahkan untuk memperkuat jaringan tanaman dan membantu tanaman menyimpan energi untuk fase berikutnya.
Dosis Pemupukan: Biasanya, 100-125 kg urea dan 50 kg KCl diberikan per hektar lahan sawah. Pemupukan ini dilakukan dengan menaburkan pupuk secara merata di seluruh lahan yang telah digenangi air.
3. Pemupukan Susulan Kedua (40-50 Hari Setelah Tanam)
Pemupukan susulan kedua dilakukan pada umur padi sekitar 40-50 HST, saat tanaman mulai memasuki fase generatif. Pada fase ini, tanaman padi mulai membentuk malai yang nantinya akan menjadi bulir padi. Nutrisi pada tahap ini harus diperhatikan dengan baik untuk meningkatkan kualitas dan jumlah bulir yang dihasilkan.
Jenis Pupuk: Pada fase ini, urea tetap digunakan untuk memberikan tambahan nitrogen yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, pupuk kalium lebih banyak ditambahkan untuk memperkuat tanaman dan memperbaiki kualitas bulir padi.
Dosis Pemupukan: Pemberian 75-100 kg urea dan 50-75 kg KCl per hektar umumnya sudah cukup untuk fase ini. Pupuk diberikan dengan cara ditabur ke sawah yang digenangi air.
4. Pemupukan Akhir (60-70 Hari Setelah Tanam)
Pemupukan terakhir biasanya dilakukan saat padi memasuki usia 60-70 hari setelah tanam. Pada tahap ini, tanaman sedang memasuki fase pembentukan dan pengisian bulir padi, sehingga sangat membutuhkan kalium untuk memperkuat bulir dan meningkatkan ketahanan terhadap hama atau penyakit.
Jenis Pupuk: Pada tahap ini, pemberian pupuk kalium menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas bulir padi dan menjaga ketahanan tanaman hingga masa panen.
Dosis Pemupukan: Dosis pupuk KCl yang diberikan sekitar 50-75 kg per hektar. Pada tahap ini, pemberian pupuk nitrogen bisa dikurangi atau dihilangkan untuk mencegah pertumbuhan vegetatif yang berlebihan.
Faktor yang Mempengaruhi Waktu dan Dosis Pemupukan
Waktu dan dosis pemupukan dapat bervariasi tergantung dari beberapa faktor, di antaranya:
Jenis Tanah: Kandungan hara dalam tanah sangat mempengaruhi kebutuhan pupuk. Tanah yang subur mungkin membutuhkan dosis pupuk yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang kurang subur.
Varietas Padi: Setiap varietas padi memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Varietas unggul mungkin membutuhkan lebih banyak pupuk untuk mendukung pertumbuhan yang cepat dan hasil yang lebih besar.
Iklim dan Cuaca: Curah hujan, suhu, dan intensitas sinar matahari juga mempengaruhi kebutuhan pupuk. Pada musim hujan, pupuk nitrogen lebih cepat tercuci, sehingga pemberiannya harus diperhatikan dengan baik.
Sistem Irigasi: Lahan sawah yang memiliki sistem irigasi yang baik lebih mudah mengatur waktu pemupukan, karena air yang stabil membantu tanaman dalam menyerap nutrisi secara optimal.
Kesimpulan
Menentukan waktu pemupukan padi berdasarkan umur tanaman merupakan kunci penting dalam budidaya padi yang sukses. Pemupukan dasar dan susulan yang tepat pada usia 7-10 hari, 25-30 hari, 40-50 hari, hingga 60-70 hari setelah tanam akan memastikan bahwa tanaman padi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh sehat, membentuk bulir yang berkualitas, dan menghasilkan panen yang melimpah.
Dengan memahami pentingnya waktu dan jenis pupuk yang tepat, petani dapat meningkatkan produktivitas lahan mereka dan memaksimalkan hasil panen padi secara berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar